Tuesday, June 26, 2007

Logika Pendapatan dan Matematika Sedekah

Begitulah kurang lebihnya judul yang aku baca di sebuah situs. dari judulnya aku jadi ingat dengan Ustadz Yusuf Mansyur yang ngetol sekali menyebarkan pentingnya ibadah satu ini Sedekah. Hal yang begitu sederhana tapi masih sangat sulit melakukannya. KeIkhlasan dan rasa Ria sepertinya sangat dekat dengan hal ini. Begitu banyak cerita-cerita ustadz mengetuk pintu hati. ada yang memberikan seluruh gajinya dalam 3 bulan untuk bersedekah, ataupun uang satu-satunya yang dimiliki untuk disedekahkan, tidak mengharap pamrih tapi hanya karena Allah semata. Dan hasil dari sedekah yang benar-benar karenaNya itu mendapat ganti dari Allah berlipat-lipat ganda. Sungguh luar biasa. Allah selalu menepati janjinya seperti yang tercantum dalam Alqur'an

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Terjemah QS. Al-Baqarah [2] 261)

Subhanallah, kenapa harus takut bersedekah. Bersedekah tidak untuk orang yang berduit saja. Kita bisa melakukannya. ada sedikit kisah yang saya baca dan saya posting disini mudah-mudahan bermanfaat besar buat yang membaca.

"Ya, kalau kita hanya tertuju pada gaji, kita akan menjadi orang pelit. Individualis. Bahkan bisa jadi tamak, loba. Karena berapapun sebenarnya nilai gaji setiap orang, dia tidak akan pernah merasa cukup. Lalu dia akan berkata, bagaimana mau sedekah, untuk kita saja kurang"Ya, kalau kita hanya tertuju pada gaji, kita akan menjadi orang pelit. Individualis. Bahkan bisa jadi tamak, loba. Karena berapapun sebenarnya nilai gaji setiap orang, dia tidak akan pernah merasa cukup. Lalu dia akan berkata, bagaimana mau sedekah, untuk kita saja kurang
"Ya, karena kita masih menggunakan pola pikir matematis. Cobalah keluar dari medium itu. kita menpunyai uang sepuluh ribu, dibelanjakan sembilan ribu untuk makan siang, sisa seribu kita berikan kepada peminta-minta. pasti yang terpikir dalam pikiran kita kalo uang kita sudah habis. Tapi hal itu tidak benar. Uang yang kita berikan kepada yang membutuhkan abadi, menjadi tabungan kita di akhirat. bahkan janji Allah akan melipat gandakannya.

Karena saya sangat yakin jika kita memberikan sesuatu yang menurut kita biasa saja sedangkan untuk yang membutuhkan benar-benar sangat berguna. saat kita memberikan tidak mungkin sumpah serapah yang keluar dari mulutnya. tapi ucapan terima kasih, bahkan doa yang mungkin saja membawa berkah untuk kita. So, Mari menabung dengan bersedekah yang insya Allah menolong kita diakhirat nanti.